Saat aku sadar sudah banyak waktu yang kulalui sendiri
tanpa seseorang yang berarti dihidupku, hatiku menangis, apa lagi waktu
spesial dihidupku, waktu yang tak bisa diulangi lagi, itu tgl 14 Maret
dimana teman2ku semuanya sama-sama mempunyai pasangan dan kulihat semua
disekelilingiku cuma aku lah orang yang berdiri sendiri tanpa pasangan
apapun, air mata mulai keluar sendiri tiba-tiba jatuh membasahi kedua
pipi, ku jalan lagi memutari ruangan itu, barangkali ada yang sendiri,
ternyata dari ribuan siswa yang hadir semuanya berpasangan, aku
berancana pulang balik ke kos pas di depan pintu kulihat pak sekuriti
yang menjaga pintu dan juga pengaman tempat itu, dia duduk sambil
memencet hp, ujung jarinya kulihat memencet tombol demi tombol, ku
samperin dan kududuk di sampingnya, pak sekuriti tiba-tiba melantarkan
suaranya dan berkata padaku, mas kenapa keluar kenapa ngak gabung sama
teman-teman yang lain di dalam, aku jawab ngak apa-apa cuma panas aja di
dalam, duduk disin lebih bagus sambil hirup udara, angin malam bertiup
seperti suara nyanyian merdu, aku duduk aja sambil cerita-cerita ngak
tau dari mana dimulai pertama sakin ke asikannya kita berbicara satu
demi satu keluar melewati pintu, ternyata acaranya sudah selesai,
semuanya pulang, akupun pamit sama pak sekuriti.
dua jam kemudian setelah pulang dari acara itu, langit mendung, angin yang tadinya seperti nyanyian kini berubah seperti tangisan, air hujanpun turun sangat deras sekita 20 menit, apakah pertanda itu, ternyata itu tangisan langit yang bersedih ketika melihat remaja itu lagi kesepian, dan hujan pun mulai redah hanya geremis-gerimis yang bergejolak yang menemani sang pemuda yang hatinya lagi menangis, kenapa aku sesedih itu tidak seperti biasanya, apakah gara-gara acara tadi itu, yang semua orang lagi berpasangan bersama pasangannya, karna semua orang itu lagi bahagia pada tgl 14 Maret.
waktu sendiri sudah lama menyimpan pahit dan seperti memakan
empedu, yang tetap tersenyum dikala sang sahabat lagi bertanya, dimana
kekasihmu yang sering kau ceritakan, yang kau katakan cintamu besar
seperti cinta Nabi Adam ke Siti Hawa dan Julaika ke Nabi Yusuf. dari
kemarin sampai sekarang omonganmu besar sekali tapi tak ada bukti sama
sekali, jangan-jangan kamu belum punya kekasih wahai sahabat, aduh
kasihan sekali kamu, tampa oke motor oke dompet oke, apa si yang kurang
sehingga kamu belum punya kekasih, parah, aku pun tersenyum dan berkata
wanita itu aja yang belum beruntung mendapatkan aku, nanti dia akan tau
siapa mulsandi itu. terimakasih
karya : Mulsandi
Ditulis Oleh : Unknown ~ Tips dan Trik Blogspot Ebook Dan Game Dll
Sobat sedang membaca artikel tentang Hati Menangis. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
No comments:
Post a Comment